JOMBANG – Dua pondok pesantren besar di Jawa Timur mendapat pengecekan khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul kejadian di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana langsung turun memeriksa Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri pada Kamis (9/10/2025). Kedua pesantren ini dipilih karena memiliki jumlah santri yang sangat besar.
“Ini adalah instruksi dari Presiden yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Menteri PU. Kami diminta untuk melakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan di sejumlah pondok pesantren,” ujar Dirjen Dewi.
Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar menjadi lokasi pemeriksaan pertama. Pesantren yang berdiri sejak 1917 ini menampung 4.500 santri dengan 2.500 di antaranya tinggal di asrama.
Saat ini pesantren sedang membangun fasilitas sanitasi senilai Rp250 juta. Pembangunan meliputi 6 bilik MCK, tempat wudhu, instalasi pengolahan air limbah, dan menara air yang ditargetkan selesai Desember 2025.
Tim pengecekan kemudian menuju Ponpes Lirboyo di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Pesantren ini merupakan yang terbesar dengan jumlah santri mencapai 52.000 orang.
Di lokasi, tim menemukan pembangunan gedung madrasah 4 lantai, ruang serba guna, dan penginapan santri tengah berlangsung. Dirjen Dewi memberikan catatan khusus untuk beberapa bagian bangunan.
“Tadi kami sudah memberikan sedikit rekomendasi kepada tukang yang sedang bekerja agar meningkatkan kualitasnya,” kata Dirjen Dewi.
Ia menjelaskan perencanaan bangunan Lirboyo sudah baik, namun perlu penguatan khususnya pada bagian dinding. Rekomendasi langsung diberikan kepada pekerja konstruksi di lokasi.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmen kementerian untuk menjamin keamanan bangunan pesantren. Tim Direktorat Jenderal Cipta Karya yang tersebar di seluruh Indonesia siap dimobilisasi.
“Tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya tersebar di seluruh Indonesia, sehingga harapannya kita bisa cepat pengecekannya,” tambah Menteri Dody.
Kementerian PU juga berencana melatih santri yang berminat di bidang konstruksi. Program ini bertujuan memberikan sertifikat kompetensi agar santri bisa bekerja secara legal di bidang pembangunan.
