JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersiap mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk memetakan talenta di sektor ekonomi kreatif Indonesia.
Langkah ini diambil setelah Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya bertemu dengan pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian di Autograph Tower, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Inisiatif pemetaan talenta berbasis AI ini menjadi bagian dari upaya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) ekonomi kreatif yang bekerja sama dengan Kementerian Koperasi.
Program ini juga mendukung pengembangan Koperasi Desa Merah Putih yang telah disepakati dalam nota kesepahaman kedua kementerian.
“Dengan sistem ini, kita dapat memetakan talenta mereka agar penempatannya lebih tepat dan produktif,” kata Teuku Riefky.
Menteri Ekraf menambahkan, anak muda dapat berperan sebagai afiliator produk kreatif untuk memperoleh penghasilan bagi diri sendiri dan koperasi.
Sistem AI yang dikembangkan ESQ Leadership Center memungkinkan identifikasi bakat-bakat kreatif tersembunyi yang sulit dijangkau melalui metode konvensional.
Ary Ginanjar menyebut teknologi ini dapat membantu instansi pemerintah “memungut jarum dalam tumpukan jerami” untuk menemukan talenta potensial.
Teuku Riefky menegaskan pentingnya pemetaan kreativitas di setiap daerah sebagai panduan kebijakan pemerintah.
“Kalau dulu orang sibuk mencari peta tambang, sekarang kita butuh pemetaan kreativitas, di setiap kabupaten ini kekuatannya apa,” ungkapnya.
ESQ Leadership Center yang telah melatih lebih dari satu juta alumni sejak 2000 akan berkolaborasi dalam dua aspek utama.
Pertama, membantu pemetaan talenta internal di lingkungan Kementerian Ekraf. Kedua, menyediakan alat pemetaan eksternal untuk sektor koperasi dan ekosistem usaha lainnya.
Kolaborasi ini diharapkan mempercepat distribusi talenta ekonomi kreatif ke berbagai platform koperasi dan ekosistem bisnis.
Upaya ini sejalan dengan program Asta Ekraf, khususnya Ekraf Data, untuk memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia di tingkat nasional dan global.