Kementerian ATR/BPN Dorong Model Closed Loop dalam Penataan Akses Reforma Agraria

oleh -196 Dilihat
oleh
Ossy Dermawan Buka Monev Penataan Agraria 2025
Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan memukul gong sebagai tanda pembukaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penataan Agraria Semester I Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (31/7).
banner 728x90

JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendorong penerapan Model Closed Loop dalam program Penataan Akses sebagai bagian dari Reforma Agraria.

Model ini dinilai mampu menjamin keberlanjutan bisnis proses dari hulu hingga hilir melalui kolaborasi lintas sektor.

Direktur Jenderal Penataan Agraria Yulia Jaya Nirmawati menjelaskan, Model Closed Loop memberikan jaminan mulai dari proses produksi hingga pemasaran hasil pertanian.

banner 336x280

“Kalau kita tidak menghadirkan off-taker dalam kegiatan akses reform, pada saat panen nanti itu harganya bisa terjun bebas dan merugikan petani,” ungkapnya dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penataan Agraria Semester I Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (31/7).

Kehadiran off-taker atau pembeli tetap menjadi kunci utama dalam model ini untuk mencegah petani terjerat tengkulak.

Yulia menegaskan, adanya off-taker menjadi jaminan agar hasil petani tidak mengalami penurunan harga drastis saat panen.

Sementara itu Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan menekankan pentingnya sinergi antara Penataan Aset dan Penataan Akses dalam Reforma Agraria.

banner 336x280

Menurutnya, legalisasi aset tanah saja tidak cukup tanpa disertai peningkatan akses ekonomi bagi masyarakat.

“Tanpa penataan akses, masyarakat hanya akan memiliki sertipikat tanah, tapi tidak bisa meningkatkan taraf hidupnya,” tegas Ossy.

Ia mencontohkan keberhasilan Penataan Akses budidaya pisang cavendish di Jembrana, Bali, yang berhasil mempertemukan petani dengan perusahaan off-taker.

Ossy mengimbau jajaran di daerah untuk menerapkan model-model Penataan Akses yang telah terbukti berhasil dengan tetap memperhatikan karakteristik dan potensi tanah di masing-masing wilayah.

Langkah awal yang dapat dilakukan adalah menghubungi pihak terkait seperti masyarakat adat dan mempertemukannya dengan perusahaan yang membutuhkan hasil pertanian.

Dalam kegiatan tersebut, Ossy juga menyerahkan penghargaan kepada Heri Mulianto, pencipta lagu Mars Reforma Agraria yang kini menjabat sebagai Kepala Pusat Penilaian Kompetensi BPSDM Kementerian ATR/BPN.

Acara dihadiri sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN serta Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan Kanwil BPN Provinsi se-Indonesia.

banner 728x90