Jakarta – Pemerintah terus memperluas kolaborasi global dalam memperkuat agenda pembangunan infrastruktur.
Salah satunya melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Unlocking Infrastructure Financing: Perspectives from International Financial Institutions“, di Hotel Park Hyatt Jakarta, Kamis (8/5/2025).
FGD ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), Perhimpunan Bank-bank Internasional Indonesia (Perbina), dan Standard Chartered.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian menuju International Conference on Infrastructure (ICI) yang akan digelar dalam waktu dekat.
Menteri Koordinator IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan FGD ini penting untuk menjaring perspektif dan pengalaman internasional terkait pembiayaan infrastruktur.
“Kami ingin menghadirkan ide-ide terbaik, best practices, dan lessons learned dari berbagai institusi internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik,” ujar AHY usai membuka FGD.
Ia mengatakan, perbankan internasional memiliki peran strategis dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.
Lebih dari sekadar pendanaan, pemerintah ingin membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguatkan.
“Kita ingin memperkuat kemitraan jangka panjang. Karena kita ingin Indonesia ini terus menjadi gravitasi baru di kawasan, serta pembangunannya juga terintegrasi, semakin terhubung dengan dunia,” jelasnya.
Menurut AHY, pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemerataan pembangunan harus tercapai sehingga tidak ada satu pun wilayah yang tertinggal.
“Kita ingin membangun yang mencakup berbagai kewilayahan, karena tidak boleh ada satu kawasan, satu provinsi, atau satu daerah pun yang tertinggal. Semangatnya ada di situ,” tambahnya.
