Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Muhammad Neil El Himam, menyebut program ASTA EKRAF mampu menyesuaikan tantangan bidang gim dan ekonomi digital.
Ia menjelaskan fokus pada Pasar Ekraf yang memfasilitasi dan mempromosikan gim nasional.
“Dari sebuah gim, bisa membentuk IP dan ditarik ke subsektor ekraf lain seperti menjadi film dan karya-karya kreatif yang lebih inovatif,” ungkap Neil.
RMIT University, yang menempati peringkat ke-140 dunia menurut QS World University Rankings 2024, dikenal dengan keunggulan di bidang teknologi, desain, dan kewirausahaan.
Universitas ini telah menjalin kerja sama dengan Infinite Learning untuk program Introduction to Game Design (2D) di Nongsa Digital Park melalui skema Kampus Merdeka.
Indonesia-Kanada Sepakati Tiga Kerja Sama Besar, Ekspor Diprediksi Capai Jadi 11,8 Miliar Dolar AS
Deputy Vice Chancellor RMIT University, Mish Eastman, menyatakan siap berkolaborasi dengan Kementerian Ekraf.
“Kami menawarkan program pelatihan dari sisi teknis, kreativitas, dan bisnis untuk meningkatkan kualitas pendidikan berbasis Learning Management System (LMS),” katanya.
Eastman menambahkan, kolaborasi ini bertujuan mempersiapkan tenaga kerja terampil industri kreatif dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. RMIT siap memberdayakan generasi perancang gim atau game designer berikutnya.