JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjalin kerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di kalangan santri berbasis kearifan lokal.
Kolaborasi ini ditandai dengan pertemuan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya bersama Wakil Ketua dan Sekretaris Komisi VII DPRA di Autograph Tower, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Program “Santri Kreatif” yang telah diluncurkan di Pesantren MUDI, Bireuen, menjadi langkah awal implementasi kerja sama ini.
Teuku Riefky menyebut kunjungan ke Aceh sebagai kegiatan pertamanya setelah dilantik menjadi menteri, menunjukkan keseriusan pemerintah pusat terhadap pengembangan ekonomi kreatif di daerah.
Menteri Ekraf melihat santri sebagai aktor penting dalam ekosistem kreatif nasional yang selama ini belum tergali maksimal.
Menurutnya, para santri memiliki modal agama yang kuat namun perlu dibekali keterampilan teknologi dan industri kreatif untuk menghadapi tantangan di masyarakat.
“Santri tidak semuanya akan melanjutkan untuk mengajar di pesantren atau dayah, tetapi mereka nantinya akan terjun ke masyarakat,” ungkap Teuku Riefky.
Ia menekankan pentingnya membekali santri dengan kemampuan mencari nafkah melalui bidang industri kreatif.
Aceh memiliki keunikan tersendiri dalam pengembangan pendidikan santri melalui Dinas Pendidikan Dayah, satu-satunya dinas yang hanya ada di provinsi tersebut.
Dinas ini tidak hanya fokus pada pendidikan keagamaan, tetapi juga mengembangkan keterampilan kreatif seperti menjahit, teknologi digital, dan berbagai usaha kreatif lainnya.
Sekretaris Komisi VII DPRA Yahdi Hasan menjelaskan bahwa kehadiran mereka ke Jakarta merupakan upaya membuka ruang kerja sama lebih luas dengan Kementerian Ekraf.
“Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam membangun potensi ekonomi santri,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPRA Romi Syah Putra mengharapkan dukungan anggaran dari APBN untuk memperkuat program ekonomi santri.
Ia menginginkan pembentukan nomenklatur khusus yang dapat mempercepat perkembangan sektor ekonomi kreatif di Aceh.
“Kami mengharapkan dukungan konkret dari Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mempercepat perkembangan sektor ekonomi kreatif di Aceh, karena kami ingin menghidupkan industri kreatif teman-teman di santri,” tegas Romi.