JAKARTA – Platform edukasi teknologi Dicoding Indonesia mengusulkan program pelatihan kecerdasan buatan (AI) massal kepada Kementerian Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan kompetensi 770 ribu peserta beasiswa yang telah terdaftar.
CEO Dicoding Narenda Wicaksono menyampaikan usulan tersebut saat audiensi di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Dia menjelaskan bahwa dari 1,1 juta anggota Dicoding, sekitar 770 ribu di antaranya merupakan penerima program beasiswa.
“Lulusan kami saat ini berjumlah 190.000, dan 80% dari peserta program intensif berhasil bekerja di perusahaan teknologi dalam enam bulan setelah lulus,” ungkap Narenda.
Menteri Ekraf menyambut positif usulan tersebut sebagai bagian dari program Talenta Ekraf yang menjadi salah satu dari delapan program unggulan kementerian.
Dia berharap kolaborasi ini dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja digital di sektor kreatif hingga 2026.
“Kolaborasi ini diarahkan untuk memperkuat ekosistem talenta ekonomi kreatif berbasis teknologi yang selaras dengan kebutuhan industri masa kini,” kata Menteri Ekraf.
Kementerian Ekraf telah menjalin kerja sama dengan Dicoding sejak 2016 melalui program Badan Ekraf Developer Day (BDD) dan Badan Ekraf Digital Talent (BDT).
Untuk semester kedua 2025, kementerian akan fokus pada program yang sudah berjalan, sementara perencanaan program baru akan dimulai pada 2026.
“Untuk 2026, kami terbuka terhadap usulan pelatihan yang benar-benar dibutuhkan agar relevan dengan perkembangan teknologi,” ujar Menteri Ekraf.
Audiensi tersebut dihadiri sejumlah pejabat dari kedua belah pihak. Dari Dicoding hadir Director of Government Affairs Mutiara Arumsari, Chief Operating Officer Kevin Kurniawan, dan Chief Learning Officer Oon Arfiandwi.
Sementara dari Kementerian Ekraf turut hadir Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam, Plt. Direktur Aplikasi Wahyu Wicaksono, Direktur Teknologi Digital Baru Dandy Yudha Feryawan, serta Kepala Pusat Pengembangan SDM Ekraf Siamwahyuni.
