Penyelidikan juga terus menggali faktor kecepatan kedua kendaraan. Dari lokasi kejadian, benturan pada ujung bodi kanan mobil pickup menunjukkan bahwa titik perkenaannya berada di depan kendaraan, bukan di belakang.
“Ini menimbulkan dugaan bahwa pengendara moge mungkin terpana dan berusaha menghindari manuver mendadak mobil pickup,” jelasnya.
Tim TAA Polda Jawa Timur saat ini tengah melakukan pengembangan olah tempat kejadian perkara dengan teknologi canggih untuk mendeteksi kecepatan serta perbandingan antara bobot kendaraan dengan bekas goresan di jalan.
Selain itu, diketahui pula bahwa pengemudi mobil pickup belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) meskipun secara teknis memenuhi syarat lainnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa korban bersama rombongan moge lainnya tengah melaju menuju Bali melalui jalur yang menghubungkan Surabaya dan Banyuwangi.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi mata guna memperoleh informasi lebih lanjut terkait kronologi kecelakaan tersebut. (*)
