BOGOR – Jalan Saleh Danasasmita di kawasan Stasiun Batutulis, Bogor, menghadapi masalah serius akibat kondisi tanah yang tidak stabil. Lokasi ini sudah tiga kali mengalami longsor, termasuk yang terakhir pada Maret 2025.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menjelaskan kendala utama penanganan area tersebut. “Kami menghadapi kendala geografis, yaitu permasalahan kontur tanah,” katanya saat kunjungan Komisi V DPR RI, Rabu (17/9).
Kondisi geografis yang bermasalah ini terbukti dari sejarah longsor di lokasi yang sama. Longsor terjadi pada saat pembangunan dan pasca pembangunan Underpass Batutulis.
Akibat kondisi tanah yang rawan, Pemkot Bogor memutuskan membatasi akses jalan. “Ke depannya, jalan ini akan dimanfaatkan khusus untuk akses kendaraan roda dua saja,” ungkap Dedie.
Pemprov Jawa Barat bahkan sudah mengusulkan solusi permanen berupa relokasi jalan. Rencana ini akan memindahkan Jalan Saleh Danasasmita ke lokasi baru yang lebih aman.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta dukungan teknis dari berbagai instansi. “Saya mohon dukungan dari Kementerian PU melalui Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Bina Marga,” katanya.
Staf Ahli Menteri PU Triono Junoasmono menyatakan kesiapan memberikan bantuan. Kementerian PU akan mendukung melalui pendampingan teknis dari dua direktorat jenderal.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Allan Tandiono menargetkan kajian menyeluruh selesai akhir tahun ini. Kajian ini akan menentukan langkah penanganan jangka panjang.
Ruas jalan lama nantinya direncanakan menjadi ruang terbuka hijau. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko longsor sekaligus memberikan manfaat lingkungan.