Indonesia Perkuat Strategi Diversifikasi Ekspor Hadapi Proteksionisme Global

oleh -497 Dilihat
oleh
Edhie Baskoro Yudhoyono Paparkan Strategi Ekspor
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono memaparkan strategi diversifikasi ekspor Indonesia untuk menghadapi tekanan proteksionisme global dalam Forum Diskusi Kebangsaan di Bandung, Selasa (15/7/2025).
banner 728x90

BANDUNG – Indonesia memperkuat strategi diversifikasi ekspor sebagai respons terhadap meningkatnya proteksionisme global. Langkah ini ditempuh untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika Serikat yang menerapkan tarif tinggi.

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menguraikan berbagai strategi yang harus ditempuh untuk membangun ketahanan ekspor nasional. Diversifikasi geografis menjadi prioritas utama dalam menghadapi tekanan tarif global.

“Momentum ini harus kita manfaatkan untuk memperkuat ekonomi bangsa dan membangun ketahanan ekspor nasional,” kata Edhie Baskoro dalam Forum Diskusi Kebangsaan di Bandung, Selasa (15/7/2025).

banner 336x280

Strategi diversifikasi geografis mencakup percepatan ratifikasi berbagai perjanjian perdagangan. Indonesia akan mempercepat ratifikasi IEU-CEPA, UAE, Turki, dan Kanada-CEPA untuk membuka akses pasar baru.

Politisi Partai Demokrat itu juga menekankan pentingnya memperkuat ekspor ke wilayah yang selama ini belum optimal. Afrika, Amerika Latin, dan Asia Selatan menjadi target pasar alternatif yang menjanjikan.

Diversifikasi produk ekspor juga menjadi fokus utama. Indonesia akan memprioritaskan hilirisasi mineral, otomotif, elektronik, digital, halal, dan farmasi untuk meningkatkan nilai tambah ekspor.

“Kita dorong terciptanya solusi dalam renegosiasi ulang atau negosiasi bilateral ke AS sambil memperkuat diversifikasi produk ekspor,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.

banner 336x280

Strategi lain yang dipaparkan meliputi skema insentif fiskal untuk produk bernilai tambah ekspor. Pemerintah juga akan memperbaiki sistem logistik dan infrastruktur ekspor, termasuk modernisasi pelabuhan dan reformasi dwell time.

Penguatan sertifikasi dan standardisasi produk menjadi kunci daya saing. Indonesia akan meningkatkan pelatihan teknis dan labelisasi, termasuk sertifikasi halal dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Edhie Baskoro juga menyambut baik percepatan pembahasan IEU-CEPA sebagai peluang strategis. Perjanjian dengan Uni Eropa ini akan memperluas akses pasar dan mengurangi ketergantungan terhadap tarif Amerika.

“Digitalisasi ekspor dan trade platform dalam satu ekosistem digital nasional juga perlu diperkuat,” tambahnya.

Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin ini menekankan pentingnya penguatan mekanisme hedging dan subsidi bunga ekspor. Langkah ini untuk menjaga nilai tukar dan menahan volatilitas pasar global.

Target yang dicanangkan adalah mengurangi 23 persen biaya logistik dari PDB. Efisiensi logistik ini akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

banner 728x90