JAKARTA – Indonesia dan Meksiko sepakat membangun kemitraan strategis komprehensif melalui jalur diplomasi akademik untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Hal itu mengemuka dalam diskusi akademik di El Colegio de México, salah satu institusi akademik paling bergengsi di Amerika Latin.
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan pentingnya membangun hubungan intelektual dan budaya berkelanjutan antara kedua negara.
“Kunjungan ini menjadi jembatan peradaban yang menghubungkan Asia Tenggara dan Amerika Latin,” ujar politisi Partai Demokrat itu dalam acara yang digelar 29 Juli lalu.
Ibas, sapaan Edhie Baskoro, memperkenalkan Indonesia sebagai negara demokrasi kepulauan terbesar dengan lebih dari 17.000 pulau dan populasi 255 juta jiwa.
Ia menjelaskan keunikan Indonesia sebagai negara dengan ratusan bahasa daerah dan lebih dari 300 kelompok etnis yang tetap bersatu dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
“Sistem politik dan demokrasi kami kini menempatkan Indonesia sebagai salah satu demokrasi terbesar di dunia,” tegasnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini menyoroti posisi ekonomi Indonesia yang menempati peringkat ke-16 secara nominal dan ke-7 berdasarkan paritas daya beli di dunia.
“Kebijakan ekonomi kami berlandaskan keadilan sosial, sekaligus terbuka bagi investasi global,” tegas lulusan S3 IPB tersebut.
Indonesia kini menjadi anggota G20 sekaligus bergabung dengan BRICS. Dalam hubungan internasional, Indonesia menerapkan prinsip politik luar negeri “million friends, zero enemy” dengan semangat membangun persahabatan dan kerja sama yang luas.
Edhie Baskoro juga menyoroti bonus demografi Indonesia menuju 2045 dengan lebih dari 70 persen penduduk berada pada usia produktif.
“Ini adalah peluang besar bagi kami untuk berinvestasi di bidang pendidikan, keterampilan, dan inovasi,” jelasnya.
Untuk mengoptimalkan bonus demografi, pemerintah fokus membangun ketahanan pangan dan transisi energi terbarukan.
“Kami tengah membangun ketahanan di sektor-sektor utama seperti peningkatan produksi beras, jagung, serta mendorong biofuel dan energi terbarukan lainnya,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menegaskan komitmen Indonesia pada pembangunan berkelanjutan dengan prinsip “growth with equity”.
“Setiap kebijakan yang kami dorong harus menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketimpangan sosial, serta menjaga kelestarian alam,” tegasnya.
Prof. Chris Lundry dari Center of Asian-African Studies El Colegio de México menyambut positif inisiatif kerjasama ini.
Ia mengapresiasi kesamaan karakter masyarakat Indonesia dan Meksiko yang hangat, ramah, dan terbuka sebagai fondasi memperkuat hubungan bilateral.
“Sebagai akademisi, tentu saya ingin melihat pertukaran akademik dari dosen peneliti hingga mahasiswa,” ungkap Lundry.
Tahun ini, El Colegio de México menyambut mahasiswa Indonesia pertama dalam program internasional mereka.