JAKARTA – Partai Demokrat mengukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat (Ika Akdem) sebagai regenerasi kader menghadapi tantangan politik masa depan. Pengukuhan dilakukan bersamaan dengan diskusi bertema “Proklamasi Democracy & Its Impacts on Global Politics” di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (21/7).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan, pembentukan wadah alumni ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak regenerasi politik yang terencana.
“Biasanya kalau terlambat melakukan regenerasi maka akan terlambat pula, karena ada gap antara senior dengan junior,” ungkapnya.
Ika Akdem merupakan organisasi alumni dari program Akademi Demokrat yang telah berjalan sejak 2019. AHY menekankan, alumni ini tidak sekadar dibina secara kuantitas tetapi juga kualitas intelektual dan karakter kepemimpinan.
“Tidak hanya yang penting ada, tapi semua dipersiapkan intelektualnya, wawasan dibuka, kepribadian, karakter mental. Kita ingin memiliki kader yang punya keterampilan cakap, kepemimpinan dan manajemen yang bagus,” tegas AHY.
Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB tersebut juga menghadirkan diskusi dengan melibatkan akademisi dari Amerika Serikat.
Diskusi diselenggarakan oleh Brains (Badan Riset dan Inovasi Strategis) Partai Demokrat bersama Demokrat Institute dan Dewan Pakar.
AHY menyatakan pentingnya Partai Demokrat memiliki cakrawala luas terkait perkembangan geopolitik global.
“Indonesia harus memiliki jangkauan yang luas, Demokrat juga ingin menjadi partai yang memiliki cakrawala luas pula terkait geopolitik dan perkembangan demokrasi di berbagai dunia,” katanya.
Dalam konteks tantangan demokrasi kontemporer, AHY menyoroti berbagai ancaman yang dihadapi sistem demokratis saat ini.
“Demokrasi hari ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari polarisasi politik, disinformasi, hingga tekanan global yang mengancam kedaulatan negara,” ungkapnya kepada wartawan.
Kehadiran Ika Akdem diharapkan menjadi ujung tombak dalam menyebarkan nilai-nilai demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.
AHY menilai organisasi ini sebagai bagian integral dari perjuangan kolektif memperkuat fondasi demokrasi Indonesia.