Ia menekankan, rakyat yang memberikan mandat kepada wakil rakyat juga bisa mencabutnya.
“Rakyatlah yang memberi mandat, rakyat pula yang bisa mencabutnya. Jadi mari kita hadapi kritik dengan sikap terbuka, solutif, dan penuh tanggung jawab,” pungkasnya.
Pernyataan kontroversial Sahroni muncul saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8).
Ia menyebut orang yang meminta pembubaran DPR sebagai “orang tolol sedunia” meskipun mengaku siap menerima kritik dari masyarakat.
