“Wajah Indonesia di mata dunia juga ditentukan oleh kebersihan dan kelestarian lingkungan. Ini menjadi impresi penting,” ujarnya.
Ibas menekankan, perlindungan lingkungan bukan hanya untuk kepentingan turis atau pendatang, melainkan untuk menjadikan Indonesia sebagai “rumah” berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Untuk itu, diperlukan perubahan mindset, edukasi, regulasi, serta sistem pendukung, termasuk alokasi anggaran berpihak dari pusat hingga daerah.
Meski anggaran KLH dipangkas, politikus Partai Demokrat ini optimis target pelestarian dapat tercapai melalui pendekatan inovatif, seperti pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu berbasis teknologi sesuai skala wilayah.
Di tingkat global, Ibas mendorong Indonesia mengambil peran strategis dalam pasar karbon.
“Harapannya, tindak lanjut COP-29 dapat mengukuhkan komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim melalui forum internasional,” pungkasnya. (*)
