Ibas Temui KBRI di Malaysia untuk Perlindungan PMI dan Pengawasan Perbatasan

oleh -50 Dilihat
Ibas Temui KBRI di Malaysia untuk Perlindungan PMI dan Pengawasan Perbatasan
Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan perlindungan WNI dan pengawasan perbatasan dengan Malaysia saat kunjungan ke KBRI Kuala Lumpur, 29 April 2025.
banner 468x60

Kuala Lumpur– Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menekankan perlunya pendekatan menyeluruh dalam menangani persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

Dalam kunjungannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Ibas menyampaikan seruan agar negara hadir secara nyata dalam hal pelayanan, pendataan, pembinaan, pengawasan, hingga pengampunan bagi para WNI yang berada di luar negeri, terutama di Malaysia.

banner 336x280

Kunjungan tersebut menjadi bagian dari upaya diplomasi kebangsaan yang digagas Ibas bersama rombongan delegasi DPR/MPR/DPD RI.

Dalam pertemuannya dengan Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, Ibas menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi oleh lebih dari dua juta WNI di Malaysia, yang mayoritas merupakan PMI.

“Kami menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi dan membina saudara-saudara kita yang bekerja di sini. Mereka adalah aset bangsa yang harus diberi perhatian penuh,” ujar Ibas.

Selain soal perlindungan sosial, Ibas juga mengangkat isu keamanan lintas negara. Ia menggarisbawahi perlunya penguatan pengawasan di perbatasan Indonesia-Malaysia untuk menangkal meningkatnya arus perdagangan ilegal dan penyelundupan narkotika.

“Modus penyelundupan makin kompleks. Ada yang menggunakan metode ship to ship, bahkan ada PMI yang tanpa sadar dijadikan kurir. Ini darurat, dan perlu sinergi penuh antar lembaga seperti Bakamla, Bea Cukai, TNI, POLRI, hingga BIN,” tegasnya.

Isu Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) juga menjadi perhatian utama dalam diskusi ini. Ibas menolak tegas segala bentuk eksploitasi terhadap WNI di luar negeri, termasuk praktik penahanan paspor oleh majikan rumah tangga yang kerap melanggar hukum.

Anggota delegasi, Cellica Nurrachadiana dari Fraksi Partai Demokrat, menambahkan pentingnya pendataan yang akurat dan terintegrasi untuk mempermudah penyelesaian masalah yang kerap terjadi di kalangan PMI.

“Permasalahan harus diselesaikan dari hulu. Ini harus dilakukan secara komprehensif,” ujarnya.

Dalam forum itu, Ibas turut menyuarakan pentingnya “pembumian konstitusi” di kalangan WNI di Malaysia, agar mereka memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, meski berada di luar negeri.

“Perlu ada pendidikan dan pembinaan konstitusi bagi WNI di luar negeri. Ini penting agar mereka tahu posisi dan peran mereka sebagai bagian dari bangsa,” ucap Ibas.

Di akhir pertemuan, Ibas menyampaikan apresiasinya kepada Dubes Hermono dan seluruh jajaran KBRI yang telah bekerja keras dalam melindungi dan melayani WNI.

“KBRI adalah tempat mengabdi, tempat berkarya, dan rumah bagi warga Indonesia di rantauan. Jadikan tempat ini bukan hanya simbol negara, tapi pelindung sejati,” pungkasnya.

Delegasi yang mendampingi Ibas antara lain Cellica Nurrachadiana, Rinto Subekti Suparmin, Achmad, Hindun Anisah, Firman Soebagyo, dan Ujang Bey. ()