Ibas mengidentifikasi lima area kerja sama strategis antara Indonesia dan Meksiko. Pertama, transfer teknologi cerdas dimana Meksiko dapat berbagi pengalaman irigasi tetes untuk wilayah kering. Sementara Indonesia memperkenalkan sistem pemetaan lahan berbasis drone berbiaya rendah.
Kedua, inovasi pascapanen melalui pengembangan cold storage bertenaga surya untuk petani pedesaan.
Ketiga, platform digital pertanian bersama berupa aplikasi mobile untuk mengakses prakiraan cuaca dan harga pasar real-time.
Keempat, diversifikasi perdagangan komoditas dengan potensi ekspor Indonesia berupa minyak sawit berkelanjutan, kopi, kakao, dan produk perikanan. Dari Meksiko, Indonesia dapat mengimpor jagung kuning, daging sapi, dan bibit sapi jenis Brahman-cross.
Kelima, riset bersama bidang ketahanan pangan dan ketangguhan iklim. Ibas juga mendorong kedua negara menyuarakan satu pandangan di forum global seperti G20 dan MIKTA untuk memperjuangkan perdagangan adil.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin ini didampingi anggota Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI lainnya. Mereka antara lain Herman Khaeron, Fathi, Umbu Kabunang, Nafa Urbach, Bramantyo, Dini Rahmania, dan Jefry Romdonny.