Yogyakarta — Indonesia saat ini menghadapi tantangan perubahan iklim, ketidakamanan energi, dan kesenjangan digital yang kian nyata.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan hal itu ketika berbicara di forum TYI Lecture Seriesbertema Green Growth: Sustainable Growth with Equity, di Yogyakarta, Sabtu (11/5).
Dalam forum yang digagas The Yudhoyono Instituteitu, AHY menekankan pentingnya sinergi antara tata kelola nasional dan kerja sama global.
AHY menyebut tiga isu fundamental yang menjadi tantangan dunia saat ini.
Pertama, bagaimana mendefinisikan ulang pertumbuhan agar tetap menghargai lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Kedua, meningkatkan teknologi agar membawa manfaat luas.
“Terakhir,” kata AHY, “bagaimana kita dapat memastikan tata kelola dan kolaborasi menjembatani wawasan global dengan aksi lokal.”
Menurut AHY, Indonesia tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi krisis iklim dan disrupsi global lainnya.
Peran diplomasi, inovasi lintas negara, dan kebijakan yang inklusif menjadi penting agar pertumbuhan berkelanjutan benar-benar dapat diwujudkan secara adil.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah akademisi dan praktisi internasional, termasuk Prof. Yi Cui dan Prof. William Chueh dari Universitas Stanford.
Keynote speech disampaikan oleh Dr. Arun Majumdar, dan sesi dipandu oleh Gita Wirjawan.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan penutup.