MATARAM – Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal menyebut lembaga keuangan syariah harus fokus membiayai sektor riil, terutama pelaku usaha kecil. Pernyataan itu disampaikan saat membuka Syariah Financial Fair (SYAFIF) 2025 di Lombok Epicentrum Mall, Jumat (3/10).
Lalu Iqbal menekankan penguatan ekonomi umat hanya bisa terwujud jika UMKM mendapat dukungan pasti dari lembaga keuangan syariah. Menurutnya, institusi keuangan syariah perlu memperdalam keterlibatan dalam pembinaan usaha mikro dan ultra mikro.
“Umat ini tidak akan pernah kuat selama ekonominya lemah. Dakwah pun tidak akan pernah berhasil tanpa ekonomi yang kuat,” kata Lalu Iqbal.
Ia menambahkan, institusi keuangan syariah harus lebih banyak terlibat dalam pembinaan UMKM, mikro, dan ultra mikro. Di sektor itulah, menurut Lalu Iqbal, tempat beribadah dan memberi manfaat nyata.
Lalu Iqbal juga menyinggung kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Ia mencontohkan perubahan kebijakan bank sentral AS bisa langsung berdampak pada pasar keuangan dunia.
Lalu Iqbal menilai keuangan syariah memberi kepastian bagi pengusaha di tengah gejolak ekonomi. Hal itu sudah terbukti sejak krisis 1998 ketika banyak pengusaha kesulitan bayar kredit akibat lonjakan suku bunga konvensional.
Dalam kesempatan itu, Lalu Iqbal mengapresiasi keputusan strategis Gubernur NTB sebelumnya yang mengubah Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah. Ia menyebut transformasi itu sebagai aset berharga yang harus terus diperkuat.
SYAFIF 2025 merupakan edisi kelima dan pertama kali digelar di Mataram. Acara ini menghadirkan berbagai institusi keuangan syariah, pelaku UMKM, dan masyarakat luas sebagai komitmen memperkuat ekosistem ekonomi syariah di NTB.
Jadi kolumnis di Demokrat News!
Tulis apa saja, gaya bebas sesukamu. Cerita-cerita keseharian, pemikiran, atau perasaanmu. Baca ketentuannya di sini.