Selain aspek teknis, proyek ini juga menawarkan peluang bisnis berkelanjutan. AHY menjelaskan bahwa infrastruktur yang dibangun harus tahan terhadap tantangan masa depan dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Tema besar kita adalah sustainable infrastructure for the future, dengan fokus pada tantangan ekologis dan krisis iklim,” ujar AHY.
Pemerintah mengkoordinasikan lima kementerian teknis untuk merealisasikan proyek ini. Kolaborasi lintas sektor dinilai krusial mengingat kompleksitas teknis dan besarnya nilai investasi yang dibutuhkan.
Jakarta saat ini menghadapi penurunan permukaan tanah rata-rata 25 sentimeter per tahun di beberapa wilayah. Tanpa penanganan serius, diperkirakan sepertiga wilayah Jakarta akan terendam pada 2050.
Giant Sea Wall diharapkan menjadi solusi jangka panjang sekaligus model penanganan masalah serupa di kota-kota pesisir lain di Indonesia.