JAKARTA – Proyek Giant Sea Wall Jakarta senilai 8 miliar USD atau sekitar Rp 123 triliun menjadi daya tarik utama investor dari 33 negara dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center.
Megaproyek perlindungan pantai sepanjang 41 kilometer ini dirancang mengatasi dua ancaman serius Jakarta: banjir dan penurunan permukaan tanah yang semakin parah.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan proyek ini butuh pendekatan menyeluruh, bukan penanganan parsial seperti selama ini.
“Penyelesaian masalah banjir dan penurunan permukaan tanah membutuhkan pendekatan menyeluruh. Kami menyebutnya coastal protection sekaligus flood management,” kata AHY usai membuka konferensi, Rabu (11/6/2025).
Studi kelayakan proyek Giant Sea Wall telah rampung dengan kalkulasi biaya mencapai 8 miliar USD untuk melindungi garis pantai Jakarta. Proyek ini menjadi primadona di antara 40 lebih proyek infrastruktur yang ditawarkan pemerintah kepada investor asing.
Delegasi dari kawasan ASEAN, Asia Pasifik, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika antusias mengkaji peluang investasi megaproyek tersebut. Pemerintah optimis Giant Sea Wall akan menarik komitmen investasi besar mengingat urgensi masalah yang dihadapi Jakarta.