SURABAYA – Industri game digital Indonesia berhasil menempati peringkat ke-16 dunia dengan pendapatan mencapai 1,4 miliar dolar AS per tahun. Prestasi ini dikuatkan oleh posisi Indonesia sebagai pasar game terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 150 juta pemain aktif.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyebut sektor ini tumbuh 8-10 persen setiap tahun berdasarkan data Statista dan Yuzu.
“Transformasi digital telah mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif,” katanya dalam kuliah umum di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Senin (4/8/2025).
Menteri Riefky menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis inovasi dan budaya. Dia menyoroti pentingnya sinergi akademik dengan ekosistem kreatif menuju target Indonesia Emas 2045.
“Kampus adalah tempat lahirnya ide segar, eksperimen sosial, dan solusi teknologi,” ujar Riefky.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif tidak bisa dilepaskan dari kebijakan berbasis data dan riset.
Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Badri Munir Sukoco mengungkapkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia baru mencapai 6,54 persen meski menyerap hampir 24 juta tenaga kerja.
“Tantangannya adalah bagaimana menyetarakan kontribusi ekonomi dengan potensi ketenagakerjaan yang besar,” kata Badri.
Dia berharap kehadiran menteri dapat memperkecil kesenjangan tersebut dan menguatkan arah kebijakan ekonomi kreatif.