MALUKU – Kementerian Pekerjaan Umum membangun enam jembatan di Maluku Utara tahun ini. Pembangunan ini bagian dari upaya pemerintah memperbaiki jalur transportasi untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
Jembatan Ake Rua Baru menjadi yang paling mendesak karena dampak banjir bandang Ternate 25 Agustus 2024. Banjir tersebut merusak infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa.
Pemerintah sudah membangun 3 Sabo Dam dan aliran sungai baru sebagai pencegahan banjir. Pembangunan aliran sungai baru ini memotong jalan nasional sehingga butuh jembatan penghubung.
Jembatan Ake Rua Baru sepanjang 15 meter akan dibangun dengan biaya 6 miliar rupiah. Kontrak pembangunan dijadwalkan ditandatangani 25 September 2025.
Dua jembatan gantung di Pulau Halmahera sudah rampung. Jembatan gantung Gayok dan jembatan gantung Desa Todowongi kini sudah 100 persen selesai setelah dikerjakan sejak 2024.
Tiga jembatan lain masih dalam tahap pembangunan tahun 2025. Ketiga jembatan itu adalah jembatan Sungai Kalibutu, penggantian jembatan Ake Meja IV, dan penggantian jembatan Ake Hale I.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan infrastruktur yang baik akan meningkatkan daya saing daerah.
“Dengan peningkatan jalan daerah yang cepat dan efektif, kami yakin potensi pangan dan sumber-sumber energi di daerah akan berkembang maksimal,” katanya.
Program pembangunan jalan daerah juga mencakup tiga ruas jalan utama. Ketiga ruas itu meliputi peningkatan jalan Lapter-Wayamii di Kabupaten Halmahera Timur, peningkatan jalan Kusuri Tolabit di Kabupaten Halmahera Utara, dan perbaikan jalan dalam Kota Ternate.