Elektabilitas Gubernur Jakarta Stagnan di 50 Persen, Tertinggal Jauh dari Dedi Mulyadi

oleh -749 Dilihat
oleh
Mujiyono
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono memberikan keterangan pers terkait evaluasi kinerja 100 hari Gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno, Kamis (5/6/2025). Mujiyono menyoroti stagnannya elektabilitas gubernur di angka 50 persen yang tertinggal dari popularitas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

JAKARTA – Elektabilitas pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno masih stagnan di angka 50 persen, jauh tertinggal dari popularitas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melejit tinggi.

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono mengungkapkan hasil survei tersebut sebagai indikator bahwa kinerja 100 hari kepemimpinan Pram-Doel belum mampu memikat hati warga Jakarta secara maksimal.

“Hasil survei menunjukkan elektabilitas masih berkutat di 50 persen, jauh tertinggal dari gebrakan Gubernur Jawa Barat,” kata politisi yang akrab disapa MJN, Kamis (5/6/2025).

Perbandingan kinerja kedua gubernur ini mencuat seiring dengan tingginya ekspektasi publik terhadap pemimpin daerah yang mampu memberikan terobosan nyata dalam 100 hari pertama masa jabatan.

Mujiyono, yang sudah empat periode menjabat di DPRD DKI, menilai stagnannya elektabilitas ini disebabkan belum terealisasinya sejumlah program unggulan dalam dokumen perencanaan resmi.

“Program dan janji kampanye seharusnya dituangkan dalam RPJMD dalam bentuk Perda. Sampai sekarang, Perdanya belum ada,” ungkap Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut.