JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyebut ekonomi kreatif dapat menjadi “tambang baru” yang berkelanjutan untuk menggantikan sumber daya alam yang semakin menipis.
Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penguatan Kelembagaan dan Ekosistem Ekonomi Kreatif Daerah di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
“Saat kekayaan alam habis, ekonomi kreatif hadir sebagai tambang baru. Banyak daerah yang berkembang karena budaya dan kreativitas masyarakatnya yang kuat,” ujar Menteri Ekraf saat memberikan arahan dalam acara yang digelar di Thamrin Nine Ballroom.
Menteri Ekraf menekankan pentingnya pembentukan dinas ekonomi kreatif di daerah sebagai langkah strategis membangun ekosistem bisnis kreatif berbasis lokal.
Ia meyakini Indonesia berpeluang besar melahirkan fenomena global seperti “Korean Wave” melalui penguatan narasi dan produk kreatif yang khas.
Saat ini, pembentukan dinas ekonomi kreatif di daerah terus menunjukkan kemajuan.
Hingga pertengahan 2025, tercatat 19 provinsi dan 56 kabupaten/kota telah memiliki dinas khusus yang menangani ekonomi kreatif.
Pemerintah menargetkan 78 persen provinsi akan memiliki Dinas Ekraf pada akhir tahun ini.
“Meski di tingkat kabupaten/kota baru 15 persen yang terbentuk, ini adalah proses awal yang positif untuk memperkuat struktur kelembagaan ekonomi kreatif di daerah,” kata Teuku Riefky.
Dalam acara yang sama, Menteri Ekraf menandatangani tiga Nota Kesepahaman dengan BPJS Ketenagakerjaan, Bank Mandiri, dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal.
Ketiga kesepakatan ini bertujuan memberikan perlindungan dan dukungan komprehensif bagi para pelaku ekonomi kreatif di daerah.
Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan difokuskan pada jaminan sosial bagi pegiat ekonomi kreatif yang mayoritas berada di sektor informal.