Sekolah dipandang sebagai lokasi strategis pelaksanaan program karena dapat menjangkau anak-anak secara masif.
Untuk mengukur keberhasilan program, Sabam mengusulkan pemanfaatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai instrumen pemantauan.
“UKS bisa menjadi salah satu instrumen untuk memantau dampak program makan bergizi gratis terhadap penurunan angka stunting,” jelasnya.
Ketua Umum Perkumpulan Kerukunan Umat Pentakosta Indonesia (PERKUPI) ini meyakini program tersebut akan berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan maksimal untuk mencapai target penurunan stunting nasional.
Diskusi yang dihadiri Anggota Komite III DPD RI Lia Istifhama dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat tersebut juga membahas pentingnya pengawasan ketat dalam implementasi program.