Mataram– Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama PT Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan LPG 3 kilogram (kg) di wilayahnya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok menyusul kebijakan pemerintah pusat yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kg secara eceran.
Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Disdag Mataram, Sri Wahyunida, menyatakan stok LPG 3 kg di tingkat agen dan pangkalan masih aman.
“Dari hasil sidak, kami pastikan distribusi dan kuota berjalan normal. Harga tetap stabil Rp18.000 per tabung,” jelasnya usai kegiatan, Selasa (4/2).
Berdasarkan pantauan di lapangan, tidak ditemukan indikasi panic buying oleh masyarakat. Konsumen masih membeli sesuai kebutuhan, rata-rata dua tabung per transaksi. Hal ini berbanding terbalik dengan sejumlah daerah lain yang dilaporkan mengalami kelangkaan.
Sri mengungkapkan, Disdag Mataram sudah mengantisipasi dengan mengirim surat ke Pertamina dan Hiswana Migas sebelum libur panjang akhir Januari 2025.
“Kami minta distribusi tetap berjalan meski hari libur, sehingga stok tidak terhambat,” ujarnya.
Data Disdag Mataram mencatat, terdapat 11 agen dan 330 pangkalan LPG 3 kg di kota ini. Setiap pangkalaan melayani 50-60 pengecer yang berperan mendekatkan akses LPG ke masyarakat.
Sri menegaskan, pihaknya akan terus memantau pasokan dan mendorong masyarakat menjadi konsumen cerdas. “Belilah sesuai kebutuhan untuk mencegah kelangkaan,” imbaunya. (*)