NEW YORK – Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat menyambut gembira kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke New York. Mereka menyebut momen ini sebagai kebanggaan tersendiri karena Indonesia mendapat kesempatan berbicara di forum dunia.
Glory Lamria, mahasiswa Columbia University, mengatakan kedatangan Prabowo terasa istimewa. Menurutnya, ini adalah kunjungan pertama presiden Indonesia ke New York dalam 10 tahun terakhir.
“Yang pertama tentunya saya merasa bangga Presiden kita selama kurang lebih 10 tahun terakhir akhirnya bisa berkunjung ke New York dan menyampaikan aspirasi warga Indonesia secara general,” katanya.
Glory berharap kunjungan ini bukan hanya sekadar partisipasi. Dia mengharapkan momen ini menjadi wadah aspirasi bagi diaspora Indonesia di Amerika Serikat.
Dimas, mahasiswa New York University, juga merasa bangga dengan posisi Indonesia sebagai pembicara ketiga di Sidang Umum PBB. Dia menilai ini adalah pencapaian membanggakan.
“Bangga sih, karena kan denger-denger juga kita urutan ketiga kan. Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya, sebagai mahasiswa saya bangga sih,” ungkap Dimas.
Felice Nathania Pudya dari Columbia University menyebut kehadiran Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB sebagai kehormatan besar. Dia dan mahasiswa lain menantikan pidato presiden di forum tersebut.
“Dari mahasiswa, kami sungguh berterima kasih atas kehadiran Pak Prabowo di New York. Dan kami juga menantikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB,” ujar Felice.
Prabowo tiba di New York pada Sabtu (20/09/2025) dan disambut ratusan diaspora Indonesia. Para diaspora berkumpul di depan hotel tempat presiden menginap dengan membawa semangat tinggi.
Presiden langsung menyapa para diaspora yang hadir. Dia bersalaman dan tersenyum hangat kepada warga Indonesia yang telah menunggu kedatangannya.
Suasana menjadi meriah ketika para diaspora berteriak “Indonesia..Indonesia..Indonesia” dengan penuh semangat. Prabowo terlihat menikmati sambutan hangat dari warga negara yang tinggal di luar negeri.
Momen mengharukan terjadi ketika dua anak diaspora menyerahkan karangan bunga. Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan tampil dengan pakaian adat nusantara dan menyerahkan bunga kepada presiden.
Prabowo menerima bunga tersebut dengan hangat dan mencium kepala kedua anak tersebut. Gesture ini menunjukkan kedekatan presiden dengan diaspora Indonesia di Amerika Serikat.
Selain diaspora, sejumlah pejabat juga turut menyambut kedatangan presiden. Hadir antara lain menteri-menteri Kabinet Merah Putih dan Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo.