LUBUK SIKAPING – Partai Demokrat Kabupaten Pasaman menunjukkan langkah konsolidasi yang unik pascakekalahan dalam Pilkada 2024 dengan berqurban satu ekor sapi hasil patungan seluruh kadernya.
Sapi qurban tersebut merupakan hasil patungan antara Ketua DPC Demokrat Pasaman Sabar AS bersama enam kader partai yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Pasaman.
Hewan qurban ini akan disembelih dan dibagikan kepada masyarakat Lubuk Sikaping pada Hari Raya Qurban mendatang.
“Kita akan cari informasi, pada titik mana di Lubuk Sikaping yang jarang atau bahkan belum pernah dilakukan penyembelihan hewan qurban. Di situ nanti akan dipusatkan,” kata Sabar saat memimpin rapat konsolidasi di kantor DPC Demokrat Pasaman, Selasa.
Keputusan berqurban ini muncul dalam rapat konsolidasi pertama Demokrat Pasaman pascakekalahan pasangan Sabar AS-Sukardi dalam Pilkada 2024.
Rapat dihadiri pengurus inti DPC, pengurus DPAC, organ partai, anggota baru, serta enam anggota DPRD Pasaman dari Demokrat.
Sabar mengakui segala upaya telah dilakukan dalam kontestasi politik tersebut, namun tetap menerima hasil dengan lapang dada. Bahkan, dia menyebut sempat mendengar sejumlah pendukung terpukul hingga menangis meratapi kekalahan.
“Insya Allah Sabar tetap tabah dan tegar menghadapi semua itu. Mungkin karena sudah terbiasa menjalani kontestasi politik dengan segala konsekuensinya,” ungkapnya.
Ketua DPC itu meminta seluruh kader tidak larut dalam kesedihan dan mengalihkan energi untuk memperkuat konsolidasi internal menghadapi tantangan politik mendatang.
Senada dengan itu, Sekretaris DPC Demokrat Pasaman Harisuddin menegaskan kekalahan tidak boleh membuat partai patah arang dan terpukul.
Menurutnya, ini justru menjadi langkah awal berbuat lebih baik bagi kepentingan partai.
Pilkada Pasaman 2024 telah usai dengan kemenangan pasangan selain Sabar AS-Sukardi.
Demokrat kini fokus mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2029 sambil terus mengkonsolidasikan kekuatan di internal partai.
Lokasi penyembelihan hewan qurban akan ditentukan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Mereka memprioritaskan wilayah yang jarang atau belum pernah ada kegiatan qurban sebelumnya.
