JAKARTA – Partai Demokrat mengancam akan menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang menuduh partai berlambang mercy tersebut sebagai dalang di balik kontroversi ijazah Presiden Joko Widodo.
Ancaman ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai respons atas tuduhan yang dinilai mencemarkan nama baik partai.
“Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapa pun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai kami melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif,” tegas Ibas, sapaan akrab putra mantan Presiden SBY itu.
Politisi asal Jawa Timur ini menegaskan bahwa tuduhan terhadap “partai biru” sebagai aktor intelektual isu ijazah palsu merupakan fitnah tanpa dasar.
Ibas menyebut tuduhan tersebut sebagai bentuk pembunuhan karakter terhadap institusi politik yang sah.
Ketua Fraksi Demokrat DPR RI itu juga memastikan partainya tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan isu yang mencuat belakangan ini.
Ia menekankan bahwa Roy Suryo, yang kerap dikaitkan dengan isu tersebut, sudah bukan anggota Partai Demokrat sejak 2019.
“Saudara Roy Suryo bukan lagi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019,” ungkap anggota DPR dari Dapil Jatim VII tersebut.
Ia menambahkan bahwa pernyataan Roy Suryo merupakan sikap pribadi yang tidak mencerminkan pandangan partai.
Ibas menilai upaya mengaitkan Partai Demokrat dengan isu ijazah sebagai manuver politik kotor yang berpotensi memecah belah bangsa.
Wakil Ketua MPR RI ini meminta semua pihak berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti dan menyerahkan permasalahan hukum kepada institusi penegak hukum.
Dalam pernyataannya, politikus kelahiran 1981 itu juga mendorong mantan Presiden Jokowi membuka ruang klarifikasi agar tidak ada celah bagi adu domba dan penggiringan opini.
“Kami mendukung demokrasi yang sehat, beradab, dan berlandaskan kebenaran serta keadilan,” pungkas Ibas.