Banda Aceh – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyatakan Aceh memiliki posisi strategis dalam lanskap politik nasional.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Demokrat Aceh yang digelar tiga hari, 28-30 April 2025, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.
Dalam forum tersebut, Herman mengatakan Aceh bukan sekadar wilayah administratif, tetapi merupakan fondasi penting dalam sejarah dan masa depan perjuangan Demokrat.
Untuk itu ia mengajak seluruh struktur partai di tingkat daerah untuk mempererat solidaritas, memperluas pengaruh di tengah masyarakat, serta hadir sebagai representasi solusi bagi rakyat.
“Aceh memiliki peran historis yang signifikan bagi Demokrat. Kita ingin DPD Aceh menjadi garda terdepan dalam memperkuat jaringan partai, meraih simpati publik, dan menjadi kekuatan kunci dalam Pilkada 2029 mendatang,” ujarnya.
Tak hanya berbicara tentang kekuatan struktural, Herman juga menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan.
Menurutnya, keberlangsungan organisasi tidak bisa dilepaskan dari proses kaderisasi yang berkesinambungan, pembinaan sistematis, serta kemampuan beradaptasi dengan dinamika sosial-politik setempat.
“Demokrat butuh kader yang tak hanya loyal, tapi juga visioner dan mampu tampil sebagai agen perubahan di tengah rakyat,” tegasnya.
DPP, lanjutnya, akan terus memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif dan langkah strategis yang dilakukan oleh DPD Aceh.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPD Demokrat Aceh, Muslim Saleh, atas keberhasilan menggelar Rakerda dengan atmosfer yang partisipatif dan terarah.
Rakerda kali ini difokuskan untuk menyusun strategi pemenangan, melakukan refleksi kritis terhadap capaian organisasi, serta merancang program kerja yang responsif terhadap persoalan lokal.
“Kita harus menjadi kekuatan politik yang tidak hanya berteriak, tapi juga menawarkan jawaban. Demokrat hadir untuk rakyat, dengan semangat perubahan dan komitmen kebangsaan yang kokoh,” tutup Herman. ()
