Namun, pada 2016, ia memilih mundur dari kemiliteran meski diprediksi karir militernya akan sangat cemerlang. Keputusan ini menjadi pintu masuknya ke dunia politik yang berliku.
Kekalahan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak menyurutkan langkahnya. Pada 2020, AHY berhasil menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang sempat menjadi oposisi pemerintahan Jokowi selama hampir satu dekade.
Langkah strategisnya bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 membawanya kembali ke lingkaran kekuasaan.
Dalam waktu singkat, ia dua kali dipercaya sebagai menteri: pertama oleh Jokowi sebagai Menteri Agraria (2024), lalu oleh Prabowo sebagai Menko Infrastruktur.
Popularitas AHY tidak bisa dilepaskan dari warisan politik ayahnya, tetapi juga upayanya membangun citra sebagai figur muda yang berani mengambil risiko.
“Dari karier militernya yang gemilang hingga kegagalan di Pilkada, publik melihatnya sebagai sosok yang resilient,” ungkap Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Indra Jaya Usman (IJU), ketika dimintai pendapatnya. (*)
