JAKARTA – Platform hiburan laga digital Byon Combat mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih 27 juta views dalam satu panel tayangan Combat Show Biz ke-5.
Pencapaian ini sekaligus mengantarkan IP lokal tersebut menjadi combat sport dengan jumlah penonton streaming tertinggi dan masuk jajaran top satu paid per view di Asia.
CEO Byon Combat Yoshua Marcellos mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi tersebut saat bertemu Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Jumat (1/8).
“Kami bangga menjadi IP lokal yang masuk jajaran top satu paid per view di Asia dalam waktu singkat, melampaui negara-negara yang sudah lebih dulu maju secara digital,” katanya.
Tidak hanya meraih 27 juta views, Byon Combat juga berhasil menarik 1,1 juta penonton serentak di YouTube.
Platform yang mengusung konsep pertunjukan pertarungan hiburan bernuansa dramatis ini menampilkan duel antarkreator digital dan figur publik dengan format yang memadukan aksi laga, narasi visual, dan karakterisasi khas industri hiburan.
Kesuksesan Byon Combat menarik perhatian Kementerian Ekraf untuk menjalin kerja sama strategis.
Menteri Teuku Riefky Harsya menyatakan siap mendukung pengembangan IP lokal yang berpotensi go global.
“Kita siap mendukung meski tentu dengan tantangannya, tapi Kementerian Ekraf akan bisa bantu selama tidak melanggar aturan,” tegasnya.
Dukungan pemerintah ini sejalan dengan filosofi Kemenekraf yang mendorong ekonomi kreatif menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dari daerah.
Menteri Ekraf melihat potensi besar IP seperti Byon Combat dalam berkontribusi terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, ekspor produk kreatif, dan peningkatan investasi.
Yoshua Marcellos berharap kerja sama ini dapat memperkuat legalitas dan daya saing IP lokal di tingkat global.
Ia menginginkan dukungan lintas kementerian, terutama dalam penguatan perlindungan kekayaan intelektual untuk mengembangkan lebih banyak pertandingan dan membawa Byon Combat ke level internasional.
Tayangan Byon Combat yang disiarkan eksklusif melalui Vidio.com telah membangun komunitas penggemar besar di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan YouTube.
Format tontonan alternatif yang bukan sekadar ajang olahraga ini terbukti mampu menarik perhatian luas dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
