JAKARTA – Kesenjangan biaya logistik yang masih tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia menjadi perhatian utama dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta International Convention Center, 11-12 Juni mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut disparitas ini sebagai tantangan yang harus segera diatasi untuk mewujudkan efisiensi transportasi dan logistik nasional.
“Disparitas biaya logistik antara wilayah barat dan timur Indonesia masih tinggi. Ini harus kita reduksi,” tegas AHY.
Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau menjadi faktor utama di balik tingginya kesenjangan biaya logistik tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menempatkan pembangunan infrastruktur konektivitas sebagai prioritas strategis.
AHY menegaskan konektivitas yang andal dan merata di seluruh moda transportasi, yakni darat, laut, udara, dan kereta api, akan menjadi kunci dalam menurunkan biaya logistik secara keseluruhan.
Konferensi internasional ini akan mengangkat lima tema strategis yang mencerminkan transformasi besar pembangunan infrastruktur nasional.
Kelima tema tersebut meliputi revitalisasi infrastruktur dasar perkotaan, penguatan konektivitas antarwilayah, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, perancangan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim, serta strategi pembiayaan inklusif dan inovatif.
Menko AHY menekankan bahwa pembangunan konektivitas bukan sekadar persoalan infrastruktur fisik, melainkan komitmen negara untuk memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal dalam pembangunan.
Pemerintah juga menargetkan peningkatan logistics performance index sebagai indikator kinerja pembangunan infrastruktur nasional.
“Inilah semangat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah akan terus hadir dengan solusi konkret untuk menghubungkan Indonesia secara utuh,” kata AHY.