Paket pertama, pembangunan spillway, ditangani PT Nindya Karya, sementara tubuh bendungan dan bangunan pengelak dikerjakan oleh KSO PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, dan PT Andesmont Sakti.
“Kerja sama ini membuktikan kemampuan BUMN dalam menyelesaikan infrastruktur kompleks,” tegas Heru.
Hadir mendampingi Wamen Diana dalam kunjungan tersebut sejumlah pejabat tinggi PUPR, termasuk Dirjen Cipta Karya Dewi Chomistriana dan perwakilan balai wilayah setempat.
Kehadiran bendungan ini diharapkan menjadi katalisator pembangunan ekonomi Aceh, sekaligus contoh integrasi infrastruktur berkelanjutan yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat. (*)
