Bendungan Karangnongko Targetkan Suplai Air untuk 270 Ribu Jiwa pada 2026

oleh -201 Dilihat
oleh
Bendungan Karangnongko
Foto udara pembangunan Bendungan Karangnongko di perbatasan Kabupaten Bojonegoro dan Blora yang ditargetkan selesai 2026 dengan kapasitas tampung 59,1 juta meter kubik. (Foto: Ist./Kemen PU)
banner 728x90

JAKARTA– Pembangunan Bendungan Karangnongko yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bojonegoro dan Blora diproyeksikan mampu menyuplai kebutuhan air minum bagi 270.305 jiwa.

Bendungan senilai Rp1,26 triliun ini ditargetkan rampung pada 2026 sebagai bagian dari strategi pemerintah mencapai swasembada pangan nasional.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan pentingnya pengelolaan air berkelanjutan untuk mendukung produktivitas pertanian.

banner 336x280

“Fokus selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis untuk meningkatkan jumlah masa panen bagi petani,” katanya.

Menurut Dody, bendungan ini akan memperkuat sistem irigasi Solo Valley Werken yang telah ada sejak era kolonial Belanda.

Jaringan irigasi bersejarah tersebut membentang hingga lima kabupaten yaitu Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, dan Surabaya dengan cakupan 62.000 hektare.

Proyek yang dikerjakan melalui dua paket kontrak ini merupakan bagian dari strategi PU608 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen pada 2029.

banner 336x280

Dody menjelaskan, Bendungan Karangnongko menjadi salah satu infrastruktur kunci dalam mewujudkan Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan dan energi nasional.

Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Gatut Bayuadji mengungkapkan bendungan ini memiliki kapasitas tampung 59,1 juta meter kubik. Fasilitas yang mulai dibangun sejak 2023 ini akan mengairi lahan pertanian seluas 63.774 hektare melalui dua daerah irigasi utama.

Daerah Irigasi Karangnongko Kiri di Kabupaten Blora akan mengairi 1.746 hektare dengan debit 2,85 meter kubik per detik. Sementara DI Karangnongko Kanan di Kabupaten Bojonegoro melayani 5.203 hektare dengan debit 7,90 meter kubik per detik.

Selain fungsi irigasi, bendungan bergenangan 1.026,55 hektare ini dirancang sebagai pengendali banjir Sungai Bengawan Solo. Kehadiran bendungan akan mereduksi genangan banjir sekitar 760 hektare, terutama di wilayah hilir Kabupaten Lamongan.

Gatut menambahkan bendungan ini berpotensi dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 1 megawatt.

“Nantinya juga berpotensi sebagai destinasi wisata berbasis air dan kuliner yang sejalan dengan pengembangan kawasan berbasis ekonomi lokal,” ujarnya.

banner 728x90