Selain itu, dia juga menyarankan atlet mengambil sertifikat pelatih atau wasit agar bisa tetap bekerja di bidang olahraga.
Ibas memberikan contoh klub voli LavAni yang dibina ayahnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Di klub itu, mantan atlet bisa jadi pelatih, manajer, atau tim pendukung.
“Banyak yang dulunya atlet daerah, kini jadi atlet nasional. Yang sudah tidak main di lapangan tetap bisa berkontribusi,” jelasnya.
Pertemuan ini menjadi bagian dari acara apresiasi untuk pemuda berprestasi Trenggalek. Ibas memuji semangat juang mereka dan berpesan agar tetap cinta tanah air.
Ibas berjanji akan terus memperjuangkan nasib atlet purna karier. “Pemerintah harus hadir, bukan hanya saat mereka meraih medali, tapi juga saat mereka kembali ke masyarakat,” katanya.
Dia menegaskan, atlet tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri mencari masa depan setelah pensiun dari dunia kompetisi.