Ambon Kembangkan Kurikulum Musik untuk Ciptakan Generasi Kreatif

oleh -92 Dilihat
Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena Saat Audiensi Dengan Menteri Ekraf
Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena (kanan) berdiskusi dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dalam audiensi di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Pertemuan membahas pengembangan kurikulum musik di sekolah untuk menciptakan generasi kreatif sejak dini.
banner 728x90

JAKARTA – Pemerintah Kota Ambon mengintegrasikan pendidikan musik ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah pertama sejak empat tahun lalu. Langkah ini menjadi strategi unik untuk membangun semangat kreatif anak-anak sejak dini.

“Kami memasukkan musik sebagai kurikulum pendidikan sekolah dasar dan menengah pertama yang berjalan sudah hampir 4 tahun,” kata Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena dalam audiensi dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Program ini membuahkan hasil menggembirakan. Anak-anak usia 7-9 tahun kini mampu bermain musik dan mengiringi orang bernyanyi hingga tercipta orkestra yang memukau.

banner 336x280

“Ini terbukti karena anak-anak usia 7-9 tahun bisa bermain musik dan bisa mengiringi orang untuk bernyanyi sehingga tercipta sebuah orkestra yang luar biasa,” tambah Wattimena.

Ambon memang memiliki modal kuat sebagai kota musik. UNESCO menetapkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia pada 31 Oktober 2019 dan memberikan predikat tertinggi “excellent” untuk city branding kota kreatif pada 27 Juni 2025.

Menteri Ekraf Teuku Riefky mendukung penuh upaya Ambon mengembangkan talenta musik lokal melalui platform digital. Maluku termasuk dalam 12 provinsi prioritas yang ditetapkan Bappenas berdasarkan potensi kreativitasnya.

“Kita bisa dorong seperti apa konten kreator atau musisi Ambon bisa tampil melalui platform digital dengan konsep yang unik sehingga mendapat penghasilan dari suatu platform,” ujar Riefky.

banner 336x280

Pemerintah Kota Ambon juga mengembangkan 17 program prioritas dengan dua program khusus ekonomi kreatif. Program tersebut meliputi membangun ekosistem ekonomi kreatif untuk mendukung Ambon sebagai kota musik dan penguasaan peran generasi muda dalam industri kreatif.

Selain musik, Ambon juga mengembangkan subsektor kuliner dan kriya sebagai daya tarik unik. Potensi musik dikembangkan melalui festival, studio rekaman, sekolah musik, hingga konten digital yang mempromosikan kekayaan musik tradisi dan modern.

“Dari 17 program prioritas Pemerintah Kota Ambon, ada dua program terkait dengan ekraf yaitu membangun ekosistem ekonomi kreatif untuk mendukung Ambon sebagai kota musik dan penguasaan peran generasi muda dalam industri kreatif,” ungkap Wattimena.

Kementerian Ekraf berkomitmen membantu daerah menciptakan lapangan kerja dari sektor kreatif. Riefky menyarankan pembentukan nomenklatur dinas ekonomi kreatif yang bisa digabung dengan dinas pariwisata, kebudayaan, atau kepemudaan.

“Kementerian Ekraf hadir untuk mengurusi seperti apa pegiat ekraf bisa mengkapitalisasi dari skill atau keahlian yang dipunya talenta daerah,” kata Riefky.

banner 728x90