JAKARTA – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewakili keluarga menerima gelar Pahlawan Nasional untuk kakeknya, Jenderal Purn TNI Sarwo Edhie Wibowo. Penganugerahan dilakukan Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Senin (10/11/2025).
“Hari ini terasa begitu istimewa. Saya mewakili keluarga besar menerima gelar Pahlawan Nasional bagi eyang kami tercinta, yang kami panggil Pak Ageng,” kata Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu.
Sarwo Edhie meninggal pada 9 November 1989 dan dimakamkan sehari kemudian, tepat di Hari Pahlawan. Kini, 36 tahun setelah wafat, ia resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di tanggal yang sama.
“Seolah takdir menuliskan kisahnya sendiri: prajurit sejati yang berpulang di hari pahlawan, kini dikenang kembali,” tulis Ketua Umum Partai Demokrat itu di media sosial.
Inspirasi dari Sang Kakek
AHY mengaku Pak Ageng menjadi sumber inspirasinya sejak kecil. Kakeknya itulah yang menanamkan semangat untuk mengabdi sebagai tentara.
“Dari beliau pula saya belajar bahwa pengabdian sejati bukan hanya kepada TNI, tetapi kepada bangsa dan negara,” ungkap AHY.
Ia juga mengenang pesan yang sering disampaikan ibunya, almarhum Ani Yudhoyono, yang merupakan putri Sarwo Edhie. Pesan itu berasal dari sang kakek: “Selalu menegakkan kebenaran di atas jalan Tuhan”.
Sarwo Edhie memiliki tujuh anak, termasuk Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono yang menjadi Ibu Negara saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Presiden RI ke-6.
Jasa Sarwo Edhie dalam Sejarah Bangsa
Sarwo Edhie Wibowo dikenal sebagai tokoh kunci penumpasan G-30-S/PKI. Sebagai Komandan RPKAD dengan pangkat kolonel, ia bersama Mayjen Soeharto menggagalkan kudeta yang didalangi PKI pada 1965.
Ia mengakhiri karier militer dengan pangkat letnan jenderal. Setelah pensiun, Sarwo Edhie pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
Pemerintah menetapkan 10 tokoh sebagai Pahlawan Nasional tahun ini. Selain Sarwo Edhie, ada Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Sultan Muhammad Salahuddin atau Sultan Bima ke-14.
AHY hadir ke Istana Negara didampingi salah satu adik ibunya. Ia sempat berfoto bersama Presiden Prabowo setelah upacara penganugerahan.
