AHY Singgung Bandara Megah Tapi Minim Dampak Bagi Masyarakat

oleh -450 Dilihat
oleh
Menko Infra Ahy
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengkritik fenomena bandara dan infrastruktur megah yang belum berdampak bagi masyarakat karena perencanaan tidak terintegrasi.
banner 728x90

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik fenomena infrastruktur yang terlihat megah namun minim dampak bagi masyarakat. Hal ini disampaikan saat Rapat Koordinasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Selasa (22/7/2025).

Putra Presiden ke-6 RI itu menyebut sejumlah proyek besar seperti bandara, dermaga, jalan, dan bendungan yang secara fisik telah rampung dan tampak megah. Namun infrastruktur tersebut belum memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

“Ini harus kita perbaiki. Kalau perencanaan tidak terintegrasi, pelaksanaannya bisa tidak efektif dan hasilnya tidak langsung berdampak,” tegas AHY dikutip dari keterangan resminya, Rabu (23/7/2025).

banner 336x280

Ketua Umum Partai Demokrat ini mendesak perubahan paradigma pembangunan nasional. Pendekatan pembangunan harus bergeser dari sekadar menyelesaikan proyek fisik menjadi orientasi hasil dan dampak nyata bagi rakyat.

AHY menegaskan pembangunan infrastruktur wajib mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan secara merata.

“Membangun bukan hanya sekadar menghadirkan bangunan fisik, melainkan harus selalu ditanyakan apa dampak dari sebuah infrastruktur,” jelasnya.

AHY menggarisbawahi pentingnya perencanaan terpadu sebagai kunci efektivitas pembangunan.

banner 336x280

Menurutnya, inefisiensi sering muncul bukan karena niat buruk, melainkan lemahnya desain dan koordinasi kebijakan.

“Inefisiensi itu tidak selalu disebabkan oleh niat buruk, tetapi sering kali terjadi karena kurangnya perencanaan yang terintegrasi,” ucap AHY.

Dia menambahkan banyak keputusan diambil tergesa-gesa tanpa perhitungan matang lalu langsung dieksekusi.

Kritik AHY ini mengingatkan pada kasus Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang kerap menuai sorotan karena minimnya penumpang.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio pernah menyebut operasional bandara tersebut belum optimal dan kemungkinan baru akan berjalan baik dalam 5-10 tahun mendatang.

Saat ini Bandara Kertajati hanya melayani satu penerbangan internasional ke Singapura dengan Scoot Airlines.

Senior Executive Vice President PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Roland Sinaga mengonfirmasi tidak ada penerbangan domestik karena kurangnya armada pesawat pasca pandemi Covid-19.

Roland menyebut populasi pesawat komersial menurun drastis dengan hanya 64 persen yang beroperasi.

Sisanya sedang menjalani perawatan rutin, sehingga maskapai kesulitan menyediakan armada untuk rute domestik maupun internasional.

banner 728x90