LOMBOK BARAT – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini program Sekolah Rakyat dapat menekan angka pernikahan usia dini di Nusa Tenggara Barat.
Hal tersebut disampaikan AHY saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Pertama di Kabupaten Lombok Barat, Senin (28/7/2025).
Ia menjelaskan, pendidikan holistik yang diterapkan Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan pembelajaran formal. Program strategis Presiden Prabowo Subianto ini juga fokus membuka cita-cita siswa melalui pembinaan karakter intensif.
“Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, anak-anak kita tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga pembinaan karakter dan pembukaan cita-cita,” kata AHY kepada wartawan.
Menurutnya, pendekatan komprehensif ini akan mendorong siswa menjalani fase kehidupan secara utuh sebelum memasuki dunia dewasa.
Sekolah Rakyat di Lombok Barat kini menampung 100 siswa dalam empat rombongan belajar.
Fasilitas yang disediakan meliputi ruang kelas, asrama, laboratorium sains dan komputer, ruang makan, hingga lapangan olahraga.
Program ini menargetkan anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk kategori miskin ekstrem.
AHY menegaskan tujuan utamanya adalah memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas yang mudah diakses.
Menko AHY menyebut Sekolah Rakyat sebagai wujud pembangunan infrastruktur sumber daya manusia, bukan sekadar infrastruktur fisik.
“Tidak hanya memberikan ruang kelas, tetapi juga ruang asrama, gizi yang baik, serta pembinaan karakter dan kepribadian,” jelasnya.
Ke depan, pemerintah berencana membangun lokasi permanen untuk Sekolah Rakyat di berbagai daerah.
Saat ini program masih memanfaatkan fasilitas Kementerian Sosial dengan dukungan renovasi dari Kementerian Pekerjaan Umum.
AHY mengapresiasi dedikasi guru dan pengelola yang membimbing siswa beradaptasi dengan kehidupan berasrama.
Ia berharap kolaborasi seluruh pihak dapat memperkuat program ini demi generasi mendatang yang lebih berkualitas.