80 Daerah Siapkan Dinas Ekonomi Kreatif

oleh -387 Dilihat
oleh
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya Di Iccf Malang
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat diskusi panel Konferensi International 'Future Creative Ecosystem' dalam rangkaian Indonesia Creative Cities Festival di Malang Creative Center, Sabtu (8/11/2025).

MALANG – Sebanyak 80 kabupaten atau kota sedang menyiapkan pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif di daerahnya. Angka ini melonjak drastis dibanding kondisi awal tahun ini.

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan, sebelumnya hanya 8 provinsi dari 38 provinsi yang punya dinas ekonomi kreatif. Di tingkat kabupaten atau kota, hanya 18 dari 514 daerah yang memilikinya.

“Panduan pembentukan tersebut tidak harus berdiri sendiri, tetapi bisa digabung dengan dinas lainnya sehingga mendorong dan mempercepat capaian pertumbuhan ekraf di daerah,” kata Teuku Riefky di Malang Creative Center, Sabtu (8/11/2025).

Perkembangan ini terjadi setelah Kementerian Ekonomi Kreatif menandatangani Surat Keputusan Bersama dengan Kementerian Dalam Negeri awal tahun ini. SKB tersebut berisi panduan pembentukan dinas ekonomi kreatif di daerah.

TeukuRiefky mendorong generasi muda lebih aktif di industri kreatif dan digitalisasi. Ia melihat peluang besar bagi anak muda mengubah hobi menjadi sumber penghasilan.

“Tentu setiap peluang ada tantangan digital yang harus dihadapi sehingga dibutuhkan kolaborasi dan komunikasi digital yang efektif,” ucapnya.

Pernyataan Teuku Riefky disampaikan saat diskusi panel Konferensi International ‘Future Creative Ecosystem: AI, Media Art, and Digital Humanity’. Acara ini bagian dari Indonesia Creative Cities Festival (ICCF).

Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengatakan, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sudah tersebar di lebih dari 254 kota atau kabupaten. Jaringan ini terbentuk lintas komunitas dan mengakar kuat.

“Terima kasih untuk ICCN yang semangatnya selalu bersama Kementerian Ekraf dan Kementerian Kebudayaan mendukung pengembangan generasi muda,” kata Raffi.

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menekankan pentingnya kolaborasi untuk melestarikan budaya. Ia menyebut upaya mengajukan tempe sebagai warisan budaya takbenda UNESCO.

“Kami ingin mengajarkan para pengrajin tempe untuk membuat tempe yang lebih bersih agar bisa diekspor dan mengkomunikasikan bahwa tempe itu asli dari Indonesia sehingga bisa dinikmati seluruh dunia,” ujar Giring.

Diskusi yang dipandu Ketua ICCN Fiki Satari ini membahas peran ekonomi kreatif dalam mengintegrasikan inovasi, budaya, dan teknologi digital. Forum ini diharapkan jadi ruang konsolidasi menuju Indonesia Emas 2045.