DENPASAR – Data terbaru menunjukkan 60 persen lulusan berbagai fakultas di universitas besar Indonesia kini memilih berkarir di industri kreatif, bukan pada bidang keilmuan mereka.
Fenomena ini mengindikasikan pergeseran signifikan tren lapangan kerja yang bahkan telah menjadi perhatian Kementerian Ketenagakerjaan.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengungkapkan hal tersebut saat berinteraksi langsung dengan pelaku ekonomi kreatif Bali dalam forum TEKO Teh EKRAF (Temu Komunitas Talenta Ekraf) di Denpasar, Jumat (13/6/2025).
Forum ini menjadi ajang identifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi talenta kreatif lokal.
“Saat ini orang mencari lapangan kerja bergeser ke industri kreatif, hal ini juga telah menjadi fenomena yang Kementerian Ketenagakerjaan perhatikan,” kata Teuku Riefky.
Menurut Menteri Ekraf, pergeseran ini bukan semata dampak persoalan ekonomi global, melainkan menunjukkan kemampuan ekonomi kreatif membuka lapangan kerja berkualitas dan menjadi “The New Engine Of Growth”.
Data alumni universitas besar tersebut memperkuat posisi industri kreatif sebagai sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lintas disiplin ilmu.
Fenomena ini selaras dengan komitmen Kementerian Ekraf mendukung ekosistem lokal melalui penyediaan fasilitas pelatihan dan penguatan kapasitas pelaku industri.
Sepanjang 2024, Kementerian Ekraf telah mendampingi 81 creative hub di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali, sebagai pusat pengembangan talenta dan pengisian konten subsektor ekonomi kreatif.
Teuku Riefky menilai keberagaman pelaku ekonomi kreatif di Bali merupakan kekuatan tersendiri yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dinilai sangat penting dalam mendorong pertumbuhan sektor ini.
Forum TEKO Teh EKRAF menjadi wadah bertukar gagasan, pengalaman, serta strategi pengembangan talenta secara terarah sambil menggali potensi sinergi untuk membuka lapangan kerja berkualitas.
Hasil dialog ini akan menjadi dasar penyusunan program pelatihan dan pendampingan yang lebih tepat sasaran.