JAKARTA – Lebih dari 6.000 peserta dari berbagai negara memadati Jakarta International Convention Center untuk mengikuti International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang dibuka secara resmi Rabu (11/6/2025).
Konferensi yang diinisiasi Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ini menjadi ajang strategis bagi Indonesia menarik investor asing di sektor infrastruktur.
Menteri Koordinator Bidang IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam sambutannya mengajak seluruh peserta menjadikan forum ini sebagai tonggak kolaborasi global untuk membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Mari kita jadikan konferensi ini sebagai wadah untuk komitmen berani, kolaborasi lintas negara, dan kemitraan yang transformatif,” kata Menko AHY di hadapan ribuan peserta yang terdiri dari pejabat tinggi negara, duta besar, akademisi, pelaku industri, dan investor dalam dan luar negeri.
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN Ossy Dermawan yang turut hadir melihat konferensi ini sebagai momentum penting untuk memberikan gambaran menyeluruh kepada calon investor tentang iklim investasi infrastruktur Indonesia.
Ossy menyatakan, melalui ICI 2025, para investor dapat memperoleh informasi detail mengenai prosedur dan regulasi yang berlaku dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Hal ini dinilai krusial mengingat kompleksitas investasi infrastruktur yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebijakan pemerintah.
“Acara ini akan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan, khususnya bagi para investor yang mungkin ingin berinvestasi di Indonesia di bidang infrastruktur,” ungkap Wamen Ossy usai mengikuti pembukaan konferensi.
Kementerian ATR/BPN sendiri turut ambil bagian aktif dalam konferensi ini sebagai bentuk komitmen mendukung pengembangan infrastruktur nasional.
Ossy menegaskan, pihaknya berkomitmen pada kolaborasi lintas sektor demi menciptakan ekosistem investasi yang kondusif.
Forum ICI 2025 juga dirancang sebagai platform pertemuan langsung antara investor dan pembuat kebijakan dalam satu ruang dialog.
Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan investasi dan mengurangi hambatan birokrasi.
Konferensi yang berlangsung selama beberapa hari ini menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah dalam mempromosikan potensi investasi infrastruktur Indonesia di mata dunia internasional.