MAKASSAR – Hampir setengah juta penduduk di kawasan metropolitan Makassar akan segera mendapat pasokan air bersih dari mega proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata yang memanfaatkan Bendungan Bili-Bili sebagai sumber utama.
SPAM berkapasitas 1.000 liter per detik ini ditargetkan melayani 80.000 sambungan rumah atau setara 400.000 jiwa yang tersebar di empat wilayah: Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar.
Tahap pertama pembangunan dengan kapasitas 500 liter per detik akan selesai Agustus mendatang, menyasar 40.000 sambungan rumah lebih dulu.
“SPAM bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bukti nyata kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” kata Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Makassar Dapat Jatah Terbesar
Dari total kapasitas SPAM Mamminasata, Kota Makassar memperoleh alokasi tertinggi yakni 600 liter per detik. Sisanya terbagi untuk Gowa 200 liter per detik, Maros 130 liter per detik, dan Takalar 70 liter per detik.
Air dari Bendungan Bili-Bili akan dialirkan melalui jaringan transmisi ke 10 titik offtake yang tersebar di keempat wilayah tersebut.
Wilayah yang akan terlayani antara lain Kecamatan Biringkanaya dan Tamanlarea di Makassar, Kecamatan Galesong di Takalar, serta kawasan pesisir dan perbatasan di Gowa dan Maros.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan Kusworo Darpito menyebut progres instalasi pengolahan air tahap pertama telah mencapai 90,06 persen. Sementara pembangunan jaringan distribusi utama sudah tuntas 100 persen.
Anggaran Rp 178 Miliar
Total anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama mencapai Rp 178,86 miliar dari APBN 2025.
Rinciannya, Rp 78,98 miliar untuk pembangunan instalasi pengolahan air dan Rp 99,88 miliar untuk jaringan distribusi utama.