JAKARTA – Jumlah pekerja ekonomi kreatif di Indonesia mencapai 26,5 juta orang dengan pertumbuhan 1-2,5 juta dalam lima tahun terakhir. Lebih dari separuh atau 52 persen di antaranya adalah generasi muda yang sudah terbiasa dengan teknologi digital.
“Kondisi ini menunjukkan potensi besar ekonomi kreatif dalam menyerap tenaga kerja, termasuk bagi kelompok kelas menengah di perkotaan,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/9).
Besarnya jumlah pekerja ekonomi kreatif ini menjadi modal utama pengembangan gig economy di Indonesia. Gig economy adalah sistem kerja proyek jangka pendek yang didukung platform digital.
Menteri Riefky menjelaskan industri kreatif sangat cocok dengan gig economy karena sifat kerjanya yang fleksibel. Pemerintah mendukung ekosistem ini mulai dari tahap kreasi ide hingga perlindungan kekayaan intelektual.
“Dukungan terhadap gig economy kami lakukan sejak tahap kreasi ide, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi yang terkait dengan perlindungan kekayaan intelektual,” ungkapnya dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartanto.
Kementerian Ekraf terlibat dalam Program Perkotaan yang dimulai di DKI Jakarta sebagai pilot project. Program ini fokus pada peningkatan kualitas permukiman dan penyediaan platform bagi gig economy.
Dalam program tersebut, Kementerian Ekraf akan mengaktifkan co-working space melalui berbagai pelatihan. Pelatihan meliputi keterampilan digital dasar seperti Adobe dan Canva, produksi musik digital, hingga voice over.
Selain itu, ada pelatihan akses pendanaan seperti penyusunan proposal bisnis dan pitching. Pelatihan akses pasar juga diberikan termasuk digital marketing dan perlindungan kekayaan intelektual.
Tidak hanya Jakarta, pengembangan co-working space akan diperluas ke daerah lain. Lokasi prioritas meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyambut baik program ini dengan menyiapkan fasilitas khusus. Dana yang dialokasikan akan digunakan untuk pengembangan Glodok, Kota Tua, dan Pasar Baru.
“Dana juga akan digunakan untuk fasilitasi co-working space sekaligus ruang bagi pelaku gig economy,” kata Pramono Anung.
Program gig economy masuk dalam paket stimulus ekonomi 2025 yang terdiri dari 17 program. Paket ini mencakup 8 program akselerasi di 2025, 4 program lanjutan di 2026, dan 5 program andalan untuk penyerapan tenaga kerja.
Menteri Riefky menegaskan Kementerian Ekraf bertanggung jawab mendukung target perekonomian nasional. Indikator kinerja utama mencakup pertumbuhan PDB, nilai ekspor, investasi, dan tenaga kerja.
“Tren pertumbuhan semester I cukup positif, dan kami optimistis target yang ditetapkan oleh Bappenas dalam RPJMN bisa tercapai dengan dukungan lintas kementerian,” ujarnya.