JAKARTA – Pemerintah akan membangun 264 dapur untuk program makan bergizi gratis di daerah terpencil. Pembangunan ini menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum sebagai bagian dari target nasional program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, dari 483 lokasi yang siap dibangun secara nasional, pihaknya menangani 264 titik. Sebanyak 11 lokasi berada di kawasan perbatasan negara yang menjadi prioritas utama.
“Dari total 483 lokasi tersebut, Kementerian PU akan menangani 264 titik lokasi di berbagai provinsi, termasuk 11 lokasi strategis di kawasan Pos Lintas Batas Negara,” kata Dody di Jakarta, Kamis (18/9).
Dapur-dapur ini diberi nama Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tiga unit percontohan sudah dibangun di Jambi, Banjar, dan Kebumen dengan desain konstruksi berbeda.
Penentuan lokasi berdasarkan survei bersama tiga kementerian pada Agustus-September 2025. Tim survei menemukan 1.314 lokasi potensial, namun hanya 801 yang memenuhi syarat.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengaku terbantu dengan komitmen Kementerian PU. Selama ini, pembangunan SPPG mengandalkan dana swadaya masyarakat.
“Sampai saat ini telah ada 8.344 SPPG yang 100% didanai masyarakat, kontribusi yang luar biasa,” ujar Dadan.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berjanji menyiapkan lahan untuk pembangunan dapur gizi ini. Pembagian tugas sudah jelas: Kementerian PU membangun, Kemendagri menyiapkan lahan.
“Sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian PU akan membangun dan Kemendagri akan menyiapkan lahannya,” kata Tito.
Program makan bergizi gratis merupakan janji kampanye Prabowo untuk mencetak generasi sehat dan cerdas. Selain aspek kesehatan, program ini juga diharapkan menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan petani dan nelayan.