TERNATE – Pemerintah berencana membangun 20 unit bendungan pengendali sedimen (Sabo Dam) di 11 sungai sekitar Gunung Gamalama, Ternate. Rencana ini muncul setelah banjir bandang melanda kota tersebut pada Agustus 2024 lalu.
Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Utara M. Saleh Talib mengatakan, pembangunan akan dilakukan bertahap di berbagai sungai. Sungai yang akan dibangun bendungan antara lain Sungai Rua, Sungai Kastela, Sungai Taduma, dan delapan sungai lainnya.
Tahap pertama dimulai dari Sungai Rua dengan target tiga bendungan. Dua unit sudah mulai dibangun tahun ini dan satu unit lagi dijadwalkan 2026.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung lokasi pembangunan di Sungai Rua.
Dia menilai bendungan bernilai penting karena kondisi lereng Gunung Gamalama yang gundul dan curah hujan tinggi di Ternate.
“Setiap kali hujan lebat, potensi longsoran dan aliran material dari gunung cukup besar,” kata Menteri Dody.
Kondisi geografis Ternate memang rentan bencana. Survei yang dilakukan setelah banjir bandang Agustus 2024 menunjukkan 11 sungai berpotensi mengalami kejadian serupa.
Pembangunan bendungan pertama di Sungai Rua saat ini mencapai kemajuan 34 persen. Target penyelesaian ditetapkan Desember 2025 meski cuaca tidak selalu mendukung.
“Walaupun musim hujan terkadang luar biasa, tetapi kami yakin proyek ini akan selesai tepat waktu,” tegas Menteri Dody.
Selain mencegah banjir bandang, bendungan ini memiliki fungsi tambahan. Konstruksi dapat dimanfaatkan sebagai jembatan, jalan, dan sarana irigasi untuk pengembangan daerah.
Banjir bandang yang terjadi pada 25 Agustus 2024 menjadi pemicu utama program ini. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa di Kota Ternate.