JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengerahkan 14 unit pompa mobile untuk mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek menyusul hujan deras sejak Senin malam (7/7).
Penempatan pompa mobile tersebut diprioritaskan di zona risiko tinggi Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang.
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan seluruh peralatan darurat telah disiagakan 24 jam untuk mempercepat penyurutan genangan dan membantu evakuasi warga.
Tim tanggap darurat langsung diterjunkan begitu laporan pertama diterima.
Fokus penanganan diarahkan pada kawasan langganan banjir seperti Cipinang Melayu, Kampung Pulo, dan Ciledug.
“Keselamatan warga menjadi prioritas utama kami. Tim kami terus berada di lapangan memantau situasi dan memastikan penanganan berjalan optimal,” tegas Dody di Jakarta, Selasa (8/7).
Koordinasi intensif telah dijalankan antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dengan BNPB, BPBD, dan instansi terkait atas instruksi langsung menteri.
Dody memastikan tim teknis bekerja maksimal agar genangan air segera teratasi.
Sementara itu, dampak cuaca ekstrem juga menimbulkan longsor di Cilember, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Sabtu (5/7) yang menelan satu korban jiwa.
Penanganan longsor dilakukan secara manual karena medan sulit diakses alat berat.
“Kami juga sudah mendistribusikan karung pasir dan peralatan lainnya untuk mempercepat pembersihan material longsor,” ujar Dody.
Menteri juga mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama di kawasan rawan banjir dan longsor, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut.